Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

Perbedaan Usaha

Perbedaan Usaha ...>> sebagai berikut : 1. Usaha Perseorangan, semua modal usaha yang dioperasikan berasal dari milik pribadi, sehingga keuntungan yang diperoleh untuk keuntungan pribadi pula (UD) 2. Firma (dari bahasa Belanda venootschap onder firma; secara harfiah: perserikatan dagang antara beberapa perusahaan) atau sering juga disebut Fa, adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama. Pemiliki firma terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing anggota persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan.

ASAM BASA

Gambar
Daftar 8 basa kuat : Nama logam + hidroksida 1.       LiOH   Litium hidroksida 2.       NaOH Atrium hidroksida 3.       KOH Kalium hidroksida 4.       Ca(OH) 2 Kalsium hidroksida 5.       RbOH Rubidium hidroksida 6.       Sr(OH) 2 Stronsium hidroksida 7.       CsOH Secium hidroksida 8.       Ba(OH) 2 Barium hidroksida NaOH = natrium hidroksida LiOH = litium hidrooksida Sr(OH) 2 = natrium hidroksida Ba(OH) 2 = barium hidroksida Ca(OH) 2 = kalsium hidroksida Fe(OH) 2 = besi(II) hidrooksida Fe(OH) 2 = besi(III) hidrooksida CuOH =  tembaga(I) hidrooksida Cu(OH) 2 = tembaga(II) hidrooksida Sn(OH) 3 = timah(III) hidrooksida Sn(OH) 4 = timah(IV) hidrooksida

PERANAN NAHDLATUL ULAMA DALAM MEMPERJUANGKAN BERDIRINYA NEGARA RI

Peranan Nahdlatul ulama pada masa penjajahan Belanda dapat dilihat pada Muktamar Nahdlatul Ulama ke 2 di Banjarmasin pada tahun 1936. pada saat itu ditetapkan kedudukan Hindia Belanda (Indonesia) sebagai Dar Al-Salam, yang menegaskan keterkaitan Nahdlatul Ulama dengan nusa bangsa. Pada perkembangan selanjutnya, tokoh – Tokoh Nahdlatul Ulama mulai terlibat secara aktif dalam dunia politik. Hal ini terlihat pada sat tokoh – tokoh Nahdlatul ulama ikut memprakarsai lahirnya majelis islam A’la Indonesia (MIAI) pada tahun 1937, yang kemudian dipimpin oleh K.H Abdul Wachid Hasyim. MIAI pada dasarnya bergerak di bidang keagamaan, namun dalam setiap aktivitasnya sarat denbgan muatan politik.

KEBUDAYAAN ISLAM

BAB I Pendahuluan A. Latar belakang masalah Dalam sejarah kebudayaan ummat manusia proses tukar-menukar dan interaksi (intermingling) atau pinjam meminjam konsep antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lain memang senantiasa terjadi, seperti yang terjadi antara kebudayaan Barat dan peradaban Islam. Dalam proses ini selalu terdapat sikap resistensi dan akseptansi. Namun dalam kondisi dimana suatu kebudayaan itu lebih kuat dibanding yang lain yang tejadi adalah dominasi yang kuat terhadap yang lemah. Istilah Ibn Khaldun, "masyarakat yang ditaklukkan, cenderung meniru budaya penakluknya". Ketika peradaban Islam menjadi sangat kuat dan dominan pada abad pertengahan, masyarakat Eropa cenderung meniru atau "berkiblat ke Islam". Kini ketika giliran kebudayaan Barat yang kuat dan dominan maka proses peniruan itu juga terjadi. Terbukti sejak kebangkitan Barat dan lemahnya kekuasaan politik Islam, para ilmuwan Muslim belajar berbagai disiplin ilmu termasuk Islam ke Barat