Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

Hewan endemik Indonesia

Gambar
Hewan endemik Indonesia adalah hewan-hewan yang hanya ditemukan di Indonesia dan tidak ditemukan di tempat lain. Bahkan tidak sedikit satwa endemik ini hanya ditemukan di satu pulau atau wilayah tertentu di Indonesia saja.

Tari Sintren

Sintren Sintren adalah kesenian tari tradisional masyarakat Jawa, khususnya di Pekalongan. Sejarah : Kesenian Sintren berasal dari kisah Sulandono sebagai putra Ki Baurekso hasil perkawinannya dengan Dewi Rantamsari. Raden Sulandono memadu kasih dengan Sulasih seorang putri dari Desa Kalisalak, namun hubungan asmara tersebut tidak mendapat restu dari Ki Baurekso, akhirnya R. Sulandono pergi bertapa dan Sulasih memilih menjadi penari. Meskipun demikian pertemuan di antara keduanya masih terus berlangsung melalui alam gaib.

Tari Kethek Ogleng

Kethek Ogleng : Kethek Ogleng merupakan salah satu bentuk kesenian rakyat yang masih berkembang dengan bentuk yang beragam di Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. kisahnya menceritakan seekor kera jelmaan raden gunung sari dalam cerita panji dalam upaya mencari dewi sekartaji yang menghilang dari istana.untuk mengelabuhi penduduk agar bebas keluar masuk desa dan hutan,maka raden gunung sari menjelma jadi seekor kera putih yang lincah dan lucu.

Tari Jatilan

Jathilan : Jatilan adalah salah satu jenis tarian rakyat yang bila ditelusur latar belakang sejarahnya termasuk tarian yang paling tua di Jawa. Tari yang selalu dilengkapi dengan property berupa kuda kepang ini lazimnya dipertunjukkan sampai klimaksnya, yaitu keadaan tidak sadar diri pada salah seorang penarinya. Penari jatilan dahulu hanya berjumlah 2 orang tetapi sekarang bisa dilakukan oleh lebih banyak orang lagi dalam formasi yang berpasangan. Tarian jatilan menggambarkan peperangan dengan naik kuda dan bersenjatakan pedang.

Tarian Kuda Lumping

Tari Tradisional Jawa Tengah Kuda Lumping : Tema : berisi unsur hiburan, religi, unsur ritual. Kuda Lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Tidak satupun catatan sejarah mampu menjelaskan asal mula tarian ini, hanya riwayat verbal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Konon, tari Kuda Lumping merupakan bentuk apresiasi dan dukungan rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran Diponegoro dalam menghadapi penjajah Belanda. Ada pula versi yang menyebutkan, bahwa tari Kuda Lumping menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah, yang dibantu oleh Sunan Kalijaga, melawan penjajah Belanda. Versi lain menyebutkan bahwa, tarian ini mengisahkan tentang latihan perang pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Hamengku Buwono I, Raja Mataram, untuk menghadapi pasukan Belanda.

Tari Bondan

Tari Bondan Tarian dari Jawa Tengah Tari Bondan adalah tari yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. seorang anak wanita dengan menggendong boneka mainan dan payung terbuka, menari dengan hati-hati di atas kendi yang diinjak dan tidak boleh pecah. Tarian ini melambangkan seorang ibu yang menjaga anak-anaknya dengan hati-hati. Tari ini dibagi menjadi 3, yaitu Bondan Cindogo, Bondan Mardisiwi, dan Bondan Pegunungan/ Tani. Tari Bondan Cindogo dan Mardisiwi melambangkan seorang ibu yang menjaga anaknya yang baru lahir dengan hati-hati dan dengan rasa kasih sayang . Tapi Bondan Cindogo satu-satunya anak yang ditimang-timang akhirnya meninggal dunia. Sedang pada Bondan Mardisiwi tidak, serta perlengakapan tarinya sering tanpa menggunakan kendhi seperti pada Bondan Cindogo.

Tari Gambyong

Tari Gambyong dari Jawa Tengah Tari Gambyong merupakan suatu tarian yang disajikan untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan. Ciri khas, selalu dibuka dengan gendhing Pangkur. Tariannya terlihat indah dan elok apabila si penari mampu menyelaraskan gerak dengan irama kendang dan gending. Instrumen : gender, kendang, kenong, kempul, dan gong

Tari Bedhaya

Tarian Klasik Jawa Tengah Tari Bedhaya Tarian ini bertemakan percintaan. Tari Bedhaya mengalami masa kejayaan pada abad ke 18 pada masa kekuasaan PB II, PB III, PB IV, dan PB VIII Artinya pada masa-masa itulah banyak diciptakan tarian Bedhaya (G.R. Ay. Koes Indriyah dalam David t.t.: 59-60). Dari sekian banyak gendhing Bedhaya hanya tinggal Gendhing yang masih dapat diketahui tarian diantaranya Bedhoyo Durudasih, Bedhaya Pangkur, Bedhaya Tejanata. Bedhaya Endhol-endhol, Bedhaya Sukaharja, Bedhaya Kaduk Manis, Bedhaya Sinom, Bedhayo Kabor, Bedhaya Gambir Sawit dan Bedhaya Ketawang.

Rumus Fungsi Microsoft Excel Lengkap Contoh dan Penjelasan

Inilah 31 bahkan lebih contoh contoh serta penjelasan rumus ( formula ) dan fungsi ( function ) secara lengkap dan singkat yang biasanya digunakan pada microsoft excel ddari versi 2007 sampai 2010. Fungsi ini  secara acak ada fungsi text , fungsi logika , fungsi tabel , dan lain lain. Untuk yang belum tau apa itu rumus dan fungsi excel klik  Pengertian Contoh Fungsi  Rumus Excel Lengkap Microsoft .  Inilah : 1.         Fungsi VALUE         digunakan untuk merubah nilai value menjadi nilai text, penulisannya :        =VALUE(text) 2.         Fungsi FIND digunakan untuk menghasilkan posisi substring dari sebuah string atau suatu nomor yang dicari,penulisannya :        =FIND(cari text,pada text,mulai nomor) 3.         Fungsi MID digunakan untu mengambil karakter tertentu dari sederet karakter, penulisannya :        =MID(text,posisi awal,jumlah karakter) 4.         Fungsi REPLACE digunakan untuk menggantikan substring dengan substring lain dalam sebuah st

Karya Senirupa Terapan Nusantara

Karya seni rupa terapan yang terdapat di Nusantara sangat beragam dengan aneka jenis, bentuk, fungsi, dan teknik pembuatannya. Karya Seni rupa terapan Nusantara tersebut dengan segenap keunikan gagasannya patut mendapatkan apresiasi, baik secara aktif maupun pasif. Gagasan (ide kreatif) tersebut merupakan awal proses penciptaan karya seni, termasuk karya seni rupa terapan Nusantara yang diciptakan berdasarkan nilai guna tanpa mengesampingkan nilai seni.

SEJARAH DESA PENGGARIT

Dalam sejarah, kita tahu, Pengeran Benowo adalah salah satu anak Raja Hadiwijaya atau Jaka Tingkir dari Pajang. Masyarakat Pemalang dewasa ini barangkali tidak tahu latar belakang kenapa Pangeran Benowo yang merupakan anak Sultan Pajang itu dikuburkan di Desa Penggarit. Berkembangnya minat pada sejarah lokal membuat keberadaan makam di Desa Penggarit yang dianggap oleh kebanyakan orang sebagai Makam Pangeran Benowo itu menarik untuk ditelusur kembali. Bukan hal aneh jika penelusuran kembali pada situs-situs budaya dan sejarah ini selain bertujuan untuk lebih mengenal segala hal yang menjadi kekayaan budaya lokal juga berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi dan pariwisata. Menurut mitos yang banyak dipercayai orang, keberadaan Makam Pangeran Benowo di Desa Penggarit dilatarbelakangi oleh pencarian pusaka Keris Sitapak.

LEGENDA GUNUNG BROMO

Jaman bien nalika Dewa-Dewa esih seneng mudun marang dunia saka kayangan, nalika kui kerajaan Majapait lagi kena serangan saka daerah-daerah. Wargane pada bingung golet panggonan kanggo ngungsi, pada wae karo para Dewa. Wektu kui Dewa mulai lunga marang sawijining panggonan, nang sekitare Gunung Bromo.

Legenda Putri Loro Jonggrang & Bandung Bondowoso

Pada jaman dahulu kala di Pulau Jawa terutama di daerah Prambanan berdiri dua buah Kerajaan Hindu, yaitu Kerajaan Pengging dan Keraton Boko. Kerajaan Pengging adalah kerajaan subur dan makmur yang dipimpin oleh seorang raja yang arif dan bijaksana bernama Prabu Damar Moyo dan mempunyai seorang putra yang bernama Bandung Bondowoso. Sedangkan kerajaan Keraton Boko berada pada wilayah Kerajaan Pengging yang diperintah oleh seorang raja yang kejam dan angkara murka yang tidak berwujud manusia tetapi berwujud raksasa besar suka makan daging manusia, yang bernama Prabu Boko. Akan tetapi Prabu Boko mempunyai putri yang cantik jelita bak bidadari dari kahyangan yang bernama Putri Loro Jonggrang.

Legenda Bandung Bondowoso

Lakuning kodrat manungso seneng miradat. Pestha manungso hambudidoyo pesthi saka kersaning Gusti. Urip wujudin lelakon kang lumaku pinurbo ing Pangeran, lakon tinulis para pujonggo nut jaman kelakone. Rikala abad 9, ing Jawa Dwipa. Isih tuwuh glagah alang – alang. Akeh madeg kraton kang darbe gegebengan dhewe – dhewe. Tan prabedo Ratu Buto soko Wana Segoro Prabu Gupolo kang kayuyun Putri Condro Wati ing Pengging Witoradyo. Ing mangko Putri Candra Wati wus ginarwo Prabu Damar Maya. Peputri siji wujud bayi abang, kang diwenehi pusoko asma Joko Bandung. Ing wanci candra kolo, Dewi CandraWati lagi ngudang Joko Bandung ono ing plataran Prabu Gupolo kang wus nunggu lan ngindik ing gegumbulan niat bakal ngrebut jabang bayi. Prabu Gupolo klakon ngrebut jabang bayi, digowo mlayu nglebu alas gung liwang liwung. Dewi Candra Wati lan Prabu Damar Maya sungkowo penggalihe. Lakune Prabu Gupolo Tekan tengah alas, wus ditunggu para buto – buto andahane. Prabu Gupolo teko gowo jabang bayi,

alat musik tradisional

Gambar
ANGKLUNG Alat Musik Tradisional Angklung Jawa Barat Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat ber bahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu , dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010. BEDUG Alat Musik Tradisional Bedug Bedug adalah alat musik tabuh seperti g

Pangantènan adat Jawa

Langsung menyang: pandhu arah , pados Upacara pengantenan adat Jawa iku salah siwijiné upacara sakral adat Jawa sing nduwé rantaman upacara lan tata cara sing wis pakem. Upacara pengantenan iki nglambangaké pepanggihan antarané pengantèn putri lan penganten kakung neng kahanan sing kusus kadosdéné raja lan ratu. Padatan, rantaman inti upacara diselenggarakake neng dalemé pengantèn putri, sing dadi pamangku gati yaiku wongtua utawa kaluwarga pengantèn putri nanging tetep dibantu déning kaluwarga saking pengantèn kakung. Rantaman adicara pengantènan adat Jawa ing saben dhaérah béda miturut ekonomi saben kaluwarga. Upacara-upacara pengantèn adat Jawa antarané: Siraman Kanggo tulisan luwih gamblang prakawis iki mangga pirsani: Siraman Acara siraman iku sejatiné upacara perlambang kanggo ngresikake jiwa calon pengantèn . Upacara iki diselenggarakaké sedina sadurungé ijab kabul lan dilakokaké ing omahé calon pengantèn putri lan kakung, padatan ing bageyan omah sing