CONTOH MERESENSI BUKU

B. Indonesia

Judul Buku                   : Seri Aku Ingin Sekolah Pengusaha Cilik
Penulis                          : Nanlek TR
Penerbit                        : Bestari Kids
Tahun terbit                  : November 2005
Tebal buku                   : 64 halaman
Ukuran buku                : 21 x 15 cm
Jenis kertas buku          : HVS
Nomor                         : ISBN : 979 – 3802 – 78 – 2


Yadi dan Ramli adalah anak yang cerdas. Selain rajin mambantu orang tuanya. Mereka juga suka memanfaatkan benda-benda yang tak terpakai. Suatu ketika mereka melihat sisa bulu ayam di tempat pemotongan ayam Pak Karnadi. Mereka merasa senang karena bulu ayam itu terbuang percuma ditempat sampah.
Melihat hal itu, yadi dan Ramli mendapat ide membuat dan menjual kemoceng. Lambat laun usaha mereka berhasil. Keberhasilan Yadi dan Ramli ternyata membuat Pak Karnadi iri dan tamak. Mereka tak diijinkan lagi memunguti sampah bulu ayam Pak karnadi.
Namun yadi dan Ramli tidak putus asa, keduanya mencari bulu-bulu ayam ditempat pemotongan ayam yang lain. Kini Yadi dan Ramlitidak kesulitan lagi untuk mendapatkan bulu ayam. Orang tua Yadi dan Ramli yang bekerja sebagai guru, mendukukng penuh segala niat baik anak-anaknya.
Bulu ayam seperti tidak berguna. Namun dengan keterampilan, bulu ayam itu dapat memberikan penghasilan. Dengan bulu ayam itu. Yadi dan Ramli membuat kemoceng (pembersih debu) yang laku di pasaran dari hasil penjualan kemoceng, yadi dan ramli biasa jajan, menambah penghasilan keluarga dan menambah semangat dalam berkarya.
Kemalasan memang menjadi musuh utama bagi seseorang yang ingin maju. Rasa malas membuat seseorang celaka karena jauh dari masa depan yang lebih baik





Mapel                                      : B. Indonesia
Judul                                        : Pulau Sangala Penuh Misteri
Penulis                                      : Mara Gama Widya
Penerbit                                    : Iyan Wibowo
Cetakan                                   : 23 Januari 1997 – 1998
ISBN                                       : 979-507-211-0
Ukuran dan jenis huruf  : 12 PT Times New Roman
Jenis dan berat kertas               : HVS 70 gram
Jenis dan berat kertas kulit        : 180 gram art Carton

Menangkap Undang

Pada suatu hari ada tiga sahabat yang kini sedang bermain main di lautan. Saat itu ada juga yang naik sampan dan ada pula yang terjun ke laut untuk menyelam dan mencari ikan, udang.Tiba – tiba seorang anak bersorak . “Hei ada udang lihat”! anak tersebut bernama Beny. Dan teman temannya pun berhenti bermain karena ingin mengambil udang-udang tersebut. Anak-anak itu begitu asyik menangkap udang sehingga mereka lupa bahwa siang itu matahari bersinar sangat terik. Pada saat mereka menangkap udang dengan sangat semangatnya, tiba-tiba ada 3 anak yang menjailinya.
Sangking dijailinya oleh anak 3 tersebut 3 bersahabat itu sangat marah dan tidak ingin ia jaili oleh siapapun.
Tetapi setelah itu mereka bertiga telah mendapatkan ikan dan udang sangat banyak padahal lautan itu sangat angker dan sangat misterius, ada juga penunggunya.
Di lautan itu juga banyak nelayan yang hilang saat menjala ikan dan udang.
Pada saat Beny menjala udang ketengah lautan Beny terlihat tampak aneh dan tengah lautan itu. Ternyata dugaan Beny benar di tengah lautan itu ada mahluk aneh yang menghampiri Beny, Beny pun memanggil teman-temannya untuk melihat mahluk aneh itu.
Tetapi akhirnya salah sati diantara teman Beny yang bernama Nina, menyuruh untuk pulang, akan kejadian yang menimpa dirinya semua dan akhirnypun mereka semua pada pulang membawa bekal yaitu ikan dan udang yang telah di dapatnya tadi di lautan.
Saat mereka sudah sampai kerumah Beny lapor ke Kepala Kampung Beny berkata “Pak tadi saya dan teman-teman memancing di pulau sangia ada makhluk aneh yang misterius dan mengeluarkan cahaya” Kepala KAmpung menjawab “ya…. Memang di lautan itu sangat angker dan banyak penunggunya” saat Beny mendengar cerita Pak KEpala Kampung itu, Beny terlihat terkejut dan ketakutan. Saat beny di ceritakan semua tentang Pulau itu Beny dan teman – teman pun tidak mau lagi mendatangi Pulau Sangia itu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH NASKAH DRAMA BAHASA JAWA

UPACARA ADAT JAWA

SEJARAH DESA PENGGARIT